Laban: kukira dulu pohon ini hanya untuk kayu bakar saja. Ternyata tidak. Pernah suatu ketika, saya berbincang dengan salah seorang pengasuh pondok pesantren di Purworejo, ternyata pohon laban menghasilkan kayu yang paling menjadi primadona; yakni untuk bahan rebana. Rebana alat musik tradisional yang seringkali diidentikan dengan musik Islam. Musik yang tumbuh di pesantren-pesantren.
Selain kayu ini dapat menimbulkan gaung yang bagus, juga sangat awet dan mudah penggarapannya. begitu kata beliau. Mari kita amati bentuk daunya, yang kebetulan gambar yang peroleh memperlihatkan daun pohon laban yang berdebu di musim kering.
Setelah tulisan ini beberapa waktu kubuat. Ada tambahan nich, ternyata kayu laban di tempat kakak saya: Kebumen - Gombong --- kualitasnya bisa menandingi kayu jati. Apa lagi kayu jati kelas rendah: muda. Di sana kata kakakku, kusen atau daun pintu dari pohon laban memiliki gensi tinggi. "karena pada kenyataanya, kayu laban tahan air, tak kena bubuk (jenis serangga yang merusak kayu), dan seratnyapun lurus", katanya.
Jadi ternyata, laban memang memiliki keunggulan di sejumlah hal. pohonnya juga rindang menjulang lho! Coba jika suatu saat sahabat menemu pohon ini!